Jumat, 30 September 2016

Merindukan sosok dirimu

Aku rindu mendengar suara hujan sambil tertawa bersamamu, aku berharap hujan tidak akan berhenti dengan cepat agar aku masih punya kesempatan untuk menatap wajahmu, agar kita bisa berteduh lebih lama lagi. Aku rindu aroma tubuhmu dengan parfum yang menempel di bajumu. Aku rindu segalanya dalam dirimu. Segalanya yang tidak akan kembali lagi.
Karena selalu merasa bersalah, aku memutuskan untuk melepaskanmu pergi. Kamu selalu bilang bahwa kamu tidak akan meninggalkanku sebelum aku yang lebih dulu meninggalkanmu. Sejam setelah aku memintamu pergi, kamu tentu bisa menebak ada berapa pria yang langsung kubalas pesan pribadinya. Kamu tentu bisa menebak ada berapa pria yang dengan terpaksa aku panggil sayang hanya demi melupakan sosokmu yang kembali merasuk dalam ingatan.
Dan, mungkin kamu tidak akan mengerti kesedihanku. Aku memeluk mereka dan berharap aku bisa menemukan pelukan hangat sehangat pelukmu.

Minggu, 25 September 2016

Sedikit mengenangmu

Harusnya, tidak perlu ada cinta di antara kita

Aku tidak bisa tidur meskipun aku berusaha untuk memejamkan mataku. Kamu ada di langit-langit kamarku, semakin membesar di dadaku, berlalu-lalang di otakku. Aroma tubuhmu selalu menyeruak setiap kali aku berusaha mengusir sosokmu dari sini. Aku merasa semua tidak lagi adil ketika aku merindukanmu. Tidak adil karena aku tidak bisa segera memelukmu. Tidak adil karena aku tidak bisa langsung menatap wajahmu. Tidak adil karena aku tidak mampu memastikan bahwa di sana kamu baik-baik saja.

Aku duduk di depan laptopku, sambil mendengarkan lagu Achie Memori indah, Memori indah, lagu kesukaanmu. Aku merasa kamu sungguh ada di sampingku, sedang memperhatikanku dengan mata bulatmu, seperti saat beberapa hari yang lalu saat kau dan aku mendengarkan lagu itu bersama dengan memakai headset. Seandainya, di sampingku sungguhlah dirimu, aku tidak akan berpikir dua kali untuk memelukmu. Seandainya, kamu benar ada di sini, aku ingin mengajakmu bertengkar soal pembicaraan kita mengenai akhir yang bagus untuk kisah cinta kita, untuk kisah cinta yang kubilang ingin aku jadikan cerpenku selanjutnya, dan kamu membalas semuanya hanya dengan tawa.

Aku rindu menatapmu tertawa dengan sangat lapang, sehingga membuatku cukup bahagia karena beberapa saat kaulupakan sedihmu. Aku rindu dekapan di bahumu, dihangatnya dadamu, ketika aku meminta mengartikan suatu kalimat bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Aku rindu melihat alis tebalmu yang hampir bertemu, ketika kamu sedang memikirkan semua jawaban atas semua pertanyaanku. Aku rindu caramu berpakaian, jaketmu, tas punggungmu, sepatu olahragamu. Aku rindu semua yang ada dalam dirimu. Betapa tidak adilnya hidup ini. Betapa tidak adilnya dunia pada kita.

Seandainya kamu berada dalam pelukku, maukah kau menemaniku menonton bioskop seperti beberapa hari yang lalu. Seandainya kamu ada di sini, maukah kamu menyuapiku beberapa sendok nasi goreng, dan menemaniku menuntaskan rindu yang makin parah ini? Seandainya kamu ada di sampingku, maukah kaumemelukku dengan sangat rapat, kemudian berjanji tidak akan pergi lagi?

Katakan padaku, bahwa semua hal indah yang kita lewati beberapa hari yang lalu hanyalah sebuah mimpi anak ingusan pada pria dewasa yang mustahil untuk menjadi miliknya. Katakan padaku, bahwa caramu membuatku tertawa itu hanyalah rasa belas kasihan karena kamu tahu bahwa sebagai perempuan; aku terlalu banyak disakiti cinta. Katakan padaku, bahwa caramu membuatku bahagia itu hanyalah buatan untuk membuatku merasa tetap optimis pada hidup yang selalu terlihat jahat di mataku. Katakan padaku bahwa kamu tidak mencintaiku. Buatlah aku membencimu, sehingga aku tidak perlu merasakan rindu sesakit ini.

Seandainya, kamu memang hanya satu-satunya milikku, demi apapun tidak akan aku melepaskanmu. Pertemuan ini terlalu singkat.
Jika kehadiranmu dalam hidupku untuk membuatku jatuh cinta, kamu sudah berhasil melakukan misimu. Aku dilarang untuk jatuh cinta padamu dan harusnya memang tidak perlu ada cinta di antara kita. Tetapi, caramu menatapku itu sungguh luar biasa, dan aku tidak bisa menolakmu masuk ke dalam hatiku. Karena tiba-tiba kamu bertahta, sekuat dan sehebat itu, hingga aku tidak tahu cara mengantisipasi rasa sakit kalau suatu saat aku terpisah darimu.

Aku tidak tahu apa maksudnya, maksud dari pelukmu yang erat. Aku tidak tahu apa maksudmu ketika kamu melarang aku bersahabat dengan sahabat priaku. Aku tidak tahu apa maksud dari ucapanmu, ketika kamu tidak mau kehilanganku saat dibioskop itu. Aku tidak tahu apa maksud dari rangkul hangatmu, ketika kamu berkata bahwa kamu akan sangat merindukanku.

Aku duduk diam di depan laptopku, sementara lagu Achie memori indah masih mengalun dengan damai. Izinkan aku memutar ulang waktu, agar tidak pernah terjadi pertemuan antara kita, agar aku tidak pernah tahu rasanya jatuh cinta padamu, agar aku tidak merindukan hangat pelukmu.

Masalahnya, aku sangat benci kata terlambat. Aku terlambat masuk ke dalam hidupmu. Kamu terlambat masuk ke dalam hidupku. Dan sementara aku tahu betul Tuhan pun benci jika kita tetap bersama.

Untukmu yang selalu aku rindukan🍃