Jumat, 21 Oktober 2016

Yang ku fikir cinta

Hai kamu, iya kamu. Yang sudah berhasil membuat ku jatuh cinta sejatuh ini, yang sudah berhasil membuat ku senyaman ini, yang sudah berhasil membuat ku terluka, yang sudah berhasil memperkenalkan ku dengan rasa yang tidak pernah ada pada lelaki manapun. Kamu memang tidak sempurna, tetapi kamu berhasil menyempurnakan semuanya dengan tutur kata dan perilaku mu yang membuatku merasa nyaman saat di dekatmu.

Banyak yang bilang, kamu tidak pantas untukku. Tapi aku merasa kamulah yang pantas dan yang layak denganku.

Kau tau? Saat aku mengenalmu, aku tidak tertarik dengan lelaki manapun. Kau membuatku seakan akan hati ini mati rasa. Dan hal yang paling menyakitkan dari sebuah patah hati adalah ketika aku benar benar menyayangi mu kau pergi dengan seseorang yang pernah menyakitimu, dan kau  pergi dengan santai seakan kepergian mu tidak menyakiti ku.

Kau menunjukan kepalsuan yang ku fikir kenyataan. Kamu memperlihatkan hal dusta yang ku fikir cinta. Dan aku terluka--

Sabtu, 15 Oktober 2016

Untukmu yang aku cintai dalam diam

Menyukai mu tanpa kata.
Aku selalu berharap, kamu pun juga begitu, sama sama memendam rasa.
Kadang kadang aku sering menyenangkan diriku sendiri, mengartikan tatapanmu sebagai sebuah rasa.
Berulang ulang, tanpa berani menyatakan.
Selalu sukses buat kamu ku, yang tak pernah tahu tentang rasaku.

Kamis, 13 Oktober 2016

Kembalikan diriku seperti sebelum aku mencintaimu

Untuk bisa melihat mu, aku harus memejamkan mataku.
Bayangkan wajahmu, kemudian menyimpan harap.
Andai Tuhan mengembalikanmu, mengembalikan kita.
Sebahagia dulu--

Rabu, 12 Oktober 2016

Kamu patah hati terbaik aku

Aku pendosa yang mencintaimu, aku pembohong yang bersikeras tidak ingin meninggalkanmu.
Aku si bodoh yang merindukanmu tanpa menuntut pertemuan nyata. Aku si tak tahu diri yang menginginkanmu jadi milikku [lagi]
Aku tahu ini tidak mungkin, tapi bisakah satu hari saja, aku memilikimu, walau seterusnya kamu harus kembali-- ke pelukan kekasihmu.
Satu hal yang harus kamu tahu, aku tidak pernah bohong dengan perasaanku.

Untuk hati yang tertinggal

Aku benci mengingat bagaimana caramu tersenyum. Aku benci menyadari bahwa senyum itulah yang selalu berhasil membuatku jatuh cinta.
Setelah aku memintamu pergi, tentu ada yang berbeda disini. Kamu tidak tahu hari hariku penuh ketakutan yang aku lewati tanpa membaca pesan darimu. Kamu tidak mengerti hari hariku yang ku rasa semakin sepi karena tidak lagi mendengar suaramu diujung telfon. Kamu tidak paham betapa aku merindukan caramu memelukku, caramu merangkulku, caramu menenangkan bahwa dunia tidak akan meledak, dan aku percaya begitu saja kata katamu seakan kau telah membaca semua pertanda dalam hidupku. Aku percaya begitu saja, saat kamu bilang cinta. Aku percaya begitu saja, saat kamu membisikan cinta ditelingaku.
Dihujan yang menderas disore itu, sambil memelukku dan meyakinkan diriku bahwa aku tidak akan pernah kehilanganmu.
Aku benci mengapa hubungan harus ada perpisahan. Dan aku benci pada perpisahan,  entah mengapa dalam perpisahan harus ada yang terluka.
Jam berganti hari, dan semua berputar tetap berotasi. Aku jalani hidupku, tentu saja tanpamu. Aku tak menyangka, begitu mudahnya kamu menemukan pengganti. Begitu gampangnya kamu melupakan semua yang telah terjadi.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Terdalam untuk yang terjauh

Hey kamu, apa kabarmu ? Sudahkah kau bahagia selama kita tak berkomunikasi? Masihkah kau mengingat kita dulu pernah dekat sebelum akhirnya sejauh ini?
Apa kau tau?melupakan itu tak pernah mudah.
Bahkan merelakan yang ada menjadi tidak ada adalah suatu kerumitan yang tidak dapat aku bayangkan rasanya.
Dulu kau dan aku sangat dekat, yaa aku pun tak tau harus diberi nama apa kedekatan itu.
Aku terkadang bingung dengan dirimu, kadang kau seperti memberiku harapan tapi juga kau acuhkan aku. Jika begitu, apa tujuan kedekatan yang tidak jelas ini?
Apa itu salahku? Apa karena aku terlalu memaksa perasaanku?
Aku lelah menggantungkan rasa untukmu, jika tidak bisa membalas setidaknya kau jangan terlalu memberi harapan.
Aku manusia biasa, aku punya rasa, jika aku tersakiti apa yang aku bisa? Ya mungkin sebagian orang akan membalas rasa sakit itu, dan sebagian akan memendam demi menjaga kedekatannya.
Satu hal yang perlu kau tau, jika akhirnya rasaku terhadapmu sudah mulai pudar kau harus sadar dan bangun dari mimpi-mimpi yang kau lantunkan.
Kau harus menyadari, berjuang sendiri itu tidak menyenangkan.
Mencintai tanpa dicintai itu konyol.
Jika sekarang kau memintaku untuk pergi, aku akan pergi.
Bukan karena cinta itu mulai pudar, tapi karena mencintai sendiri itu melelahkan.
Jika pada akhirnya bukan aku tempatmu berlabuh, aku akan tetap bahagia.
Kau Menjauh? Baiklah
Kelak kau akan merindukanku sebagai sosok yang tak pernah kau temui pada siapapun.
Jangan menyesal, jangan mencari saat sudah terlanjur pergi. Jangan baru mengejar saat sudah jauh berlari. Menunggu tak seasyik itu.
Ingatlah. Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin, dan angin yang berhembus selalu merindukan daun yang jatuh.

Jumat, 30 September 2016

Merindukan sosok dirimu

Aku rindu mendengar suara hujan sambil tertawa bersamamu, aku berharap hujan tidak akan berhenti dengan cepat agar aku masih punya kesempatan untuk menatap wajahmu, agar kita bisa berteduh lebih lama lagi. Aku rindu aroma tubuhmu dengan parfum yang menempel di bajumu. Aku rindu segalanya dalam dirimu. Segalanya yang tidak akan kembali lagi.
Karena selalu merasa bersalah, aku memutuskan untuk melepaskanmu pergi. Kamu selalu bilang bahwa kamu tidak akan meninggalkanku sebelum aku yang lebih dulu meninggalkanmu. Sejam setelah aku memintamu pergi, kamu tentu bisa menebak ada berapa pria yang langsung kubalas pesan pribadinya. Kamu tentu bisa menebak ada berapa pria yang dengan terpaksa aku panggil sayang hanya demi melupakan sosokmu yang kembali merasuk dalam ingatan.
Dan, mungkin kamu tidak akan mengerti kesedihanku. Aku memeluk mereka dan berharap aku bisa menemukan pelukan hangat sehangat pelukmu.

Minggu, 25 September 2016

Sedikit mengenangmu

Harusnya, tidak perlu ada cinta di antara kita

Aku tidak bisa tidur meskipun aku berusaha untuk memejamkan mataku. Kamu ada di langit-langit kamarku, semakin membesar di dadaku, berlalu-lalang di otakku. Aroma tubuhmu selalu menyeruak setiap kali aku berusaha mengusir sosokmu dari sini. Aku merasa semua tidak lagi adil ketika aku merindukanmu. Tidak adil karena aku tidak bisa segera memelukmu. Tidak adil karena aku tidak bisa langsung menatap wajahmu. Tidak adil karena aku tidak mampu memastikan bahwa di sana kamu baik-baik saja.

Aku duduk di depan laptopku, sambil mendengarkan lagu Achie Memori indah, Memori indah, lagu kesukaanmu. Aku merasa kamu sungguh ada di sampingku, sedang memperhatikanku dengan mata bulatmu, seperti saat beberapa hari yang lalu saat kau dan aku mendengarkan lagu itu bersama dengan memakai headset. Seandainya, di sampingku sungguhlah dirimu, aku tidak akan berpikir dua kali untuk memelukmu. Seandainya, kamu benar ada di sini, aku ingin mengajakmu bertengkar soal pembicaraan kita mengenai akhir yang bagus untuk kisah cinta kita, untuk kisah cinta yang kubilang ingin aku jadikan cerpenku selanjutnya, dan kamu membalas semuanya hanya dengan tawa.

Aku rindu menatapmu tertawa dengan sangat lapang, sehingga membuatku cukup bahagia karena beberapa saat kaulupakan sedihmu. Aku rindu dekapan di bahumu, dihangatnya dadamu, ketika aku meminta mengartikan suatu kalimat bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Aku rindu melihat alis tebalmu yang hampir bertemu, ketika kamu sedang memikirkan semua jawaban atas semua pertanyaanku. Aku rindu caramu berpakaian, jaketmu, tas punggungmu, sepatu olahragamu. Aku rindu semua yang ada dalam dirimu. Betapa tidak adilnya hidup ini. Betapa tidak adilnya dunia pada kita.

Seandainya kamu berada dalam pelukku, maukah kau menemaniku menonton bioskop seperti beberapa hari yang lalu. Seandainya kamu ada di sini, maukah kamu menyuapiku beberapa sendok nasi goreng, dan menemaniku menuntaskan rindu yang makin parah ini? Seandainya kamu ada di sampingku, maukah kaumemelukku dengan sangat rapat, kemudian berjanji tidak akan pergi lagi?

Katakan padaku, bahwa semua hal indah yang kita lewati beberapa hari yang lalu hanyalah sebuah mimpi anak ingusan pada pria dewasa yang mustahil untuk menjadi miliknya. Katakan padaku, bahwa caramu membuatku tertawa itu hanyalah rasa belas kasihan karena kamu tahu bahwa sebagai perempuan; aku terlalu banyak disakiti cinta. Katakan padaku, bahwa caramu membuatku bahagia itu hanyalah buatan untuk membuatku merasa tetap optimis pada hidup yang selalu terlihat jahat di mataku. Katakan padaku bahwa kamu tidak mencintaiku. Buatlah aku membencimu, sehingga aku tidak perlu merasakan rindu sesakit ini.

Seandainya, kamu memang hanya satu-satunya milikku, demi apapun tidak akan aku melepaskanmu. Pertemuan ini terlalu singkat.
Jika kehadiranmu dalam hidupku untuk membuatku jatuh cinta, kamu sudah berhasil melakukan misimu. Aku dilarang untuk jatuh cinta padamu dan harusnya memang tidak perlu ada cinta di antara kita. Tetapi, caramu menatapku itu sungguh luar biasa, dan aku tidak bisa menolakmu masuk ke dalam hatiku. Karena tiba-tiba kamu bertahta, sekuat dan sehebat itu, hingga aku tidak tahu cara mengantisipasi rasa sakit kalau suatu saat aku terpisah darimu.

Aku tidak tahu apa maksudnya, maksud dari pelukmu yang erat. Aku tidak tahu apa maksudmu ketika kamu melarang aku bersahabat dengan sahabat priaku. Aku tidak tahu apa maksud dari ucapanmu, ketika kamu tidak mau kehilanganku saat dibioskop itu. Aku tidak tahu apa maksud dari rangkul hangatmu, ketika kamu berkata bahwa kamu akan sangat merindukanku.

Aku duduk diam di depan laptopku, sementara lagu Achie memori indah masih mengalun dengan damai. Izinkan aku memutar ulang waktu, agar tidak pernah terjadi pertemuan antara kita, agar aku tidak pernah tahu rasanya jatuh cinta padamu, agar aku tidak merindukan hangat pelukmu.

Masalahnya, aku sangat benci kata terlambat. Aku terlambat masuk ke dalam hidupmu. Kamu terlambat masuk ke dalam hidupku. Dan sementara aku tahu betul Tuhan pun benci jika kita tetap bersama.

Untukmu yang selalu aku rindukan🍃